Poker - Alibaba menunda rencananya untuk menjual saham di bursa Hong Kong. Raksasa teknologi China ini sebelumnya sudah tercatat di bursa New York, namun juga ingin meraup modal dari Hong Kong sebesar US$ 15 miliar atau sekitar Rp 210 triliun (kurs Rp 14.000) bulan ini.
Penundaan penjualan saham ini diduga disebabkan stabilitas keuangan dan politik di Hong Kong. Pasalnya, ada deretan aksi demonstrasi yang mewarnai Hong Kong belakangan ini.
Namun Alibaba enggan mengomentari isu tersebut. Perusahaan diperkirakan menunda rencana IPO ke Oktober.
Hong Kong disebut masih menjadi tempat terbaik bagi Alibaba. Pasar keuangan di Hong Kong lebih terbuka dibandingkan bursa lain di kawasan yang sama.
"Hong Kong masih menjadi pilihan utama," kata Kepala Eksekutif Royston Securities Kenny Tang dikutip dari CNN, Kamis (22/8/2019).
Alibaba memutuskan menjual sahamnya di Amerika Serikat (AS) lima tahun lalu karena negosiasinya gagal dengan Hong Kong. Regulator Hong Kong kala itu enggan memberikan izin Alibaba untuk menjual sahamnya karena struktur perusahaan yang bisa mengontrol 'sepuasnya'. Aturan yang menghambat tersebut kemudian diubah tahun lalu.
0 Komentar