Belum lama ini pembahasan soal influencer Awkarin tentang exposure jadi heboh. Ia berkali-kali dikritik karena membayar jasa atau brand tertentu dengan exposure, yakni publikasi lewat media sosial Awkarin, bukan berupa uang.
Selebriti Instagram yang telah memiliki 4 juta lebih pengikut ini dihujat karena sistem bayaran dengan exposure dianggap tak bernilai, hanya dibayar dengan publikasi di media sosialnya. Menanggapi hujatan tersebut, Awkarin mengunggah video di channel YouTube miliknya. Pada video terbarunya itu dia menjelaskan banyak hal tentang exposure.
Pada video yang berjudul 'exposure' itu, Awkarin mengaku mendapatkan banyak cacian dari netizen. Hal tersebut membuat dirinya introspeksi diri dan berpikir apakah kerjasama dengan bayaran exposure yang ia lakukan ini adalah salah.
"'Dasar lo maunya gratisan, influencer pengemis, bayar begitu aja masa nggak mampu sih, ya elah beli barang aja masa pakai exposure, bikin acara pakai exposure'. Banyak banget cacian dan hate yang aku dapat sampai akhirnya aku introspeksi diri apa memang salah ya yang aku lakukan selama ini," kata Awkarin di video.
"Masa sih ngajak kerjasama dengan brand itu salah. Jujur aku benar-benar takut pada awalnya, takut kalau ini bukan hanya merugikan aku tapi merugikan teman-teman sesama influencer," jelasnya.
Influencer berusia 21 tahun ini membalas kritik yang diterimanya dengan mengarahkan untuk melakukan diskusi obyektif. Pada video yang kini tengah menjadi trending tersebut menampilkan para ahli termasuk dosen di bidang bisnis, marketing, dan bahkan psikolog.
Ada Anindita Ningtyas, Business Development Lead salah satu ecommerce Indonesia yang menyebutkan bahwa Exposure merupakan hal yang wajar dalam pemasaran. Menurutnya, Exposure juga memiliki pengaruh yang besar untuk memasarkan brand melalui pesan yang disampaikan di media sosial.
"Marketing barter, dengan exposure yang diberikan di media sosial kita, itu juga sebenarnya memberikan impact yang juga intangible karena sebenarnya melalui media sosial membantu untuk memasarkan brand kita melalu pesan oleh konten. Tidak selalu uang yang dibutuhkan dalam kerjasama," ujarnya.
Tak hanya itu, seorang psikiater bernama Tiara Puspita turut menjelaskan tentang exposure di video Awkarin. "Influencer memiliki dampak kepada masyarakat baik itu dalam penjualannya, misalnya endorsement, sehingga masyarakat tanpa sadar, tanpa dipush mereka terpengaruh untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh influencer tersebut," terang Tiara.
Video berdurasi 21 menit lebih itu juga menampilkan testimoni para pelanggan Awkarin terkait bisnis endorsement. Semuanya mengaku jika exposure yang dilakukan Awkarin berpengaruh positif dan besar pada tingkat penjualan mereka.
"Kenapa hal ini bisa heboh mungkin bukan karena niat-niat jahat oknum tertentu untuk menyudutkan aku, tetapi mungkin karena ketidakhadiran cinta, kebahagian dan juga edukasi mengenai exposure," ujar Awkarin.
Menurut selebgram dengan nama lengkap Karin Novilda, ia pada dasarnya hanya menawarkan kerjasama dimana nilai di antara kedua belah pihak bisa bertemu. Jika tak ingin dibayar dengan exposure, Awkarin pun mengaku tidak mempermasalahkannya.
"Menurut aku sih setiap orang beda cara pandangnya saja karena yang selalu aku tawarkan pada dasarnya hanya kolaborasi dan kerja sama yang penting value di antara kedua belah pihak itu bertemu, yang dimana exposure ini adalah dampak yang terjadi dari bentuk kerjasamanya ya sebenarnya kalau nggak maupun nggak apa-apa, tapi kalau saling support nggak ada salahnya deh," imbuhnya.
Video yang telah dilihat 751 ribu lebih itu pun mendapat ribuan komentar dari netizen. Banyak dari mereka memuji sikap Awkarin karena membalas hujatan yang diterimanya dengan cara cerdas.
"Orang pinter bales dendamnya pakai otak," puji netizen.
"Orang pinter mah gini cibiran dibalas konten yg bermanfaat:), good luck kak," tambah lainnya.
0 Komentar