Indonesia, Kesehatan - Memasuki musim hujan, suhu udara cenderung menjadi lebih rendah terutama di pagi dan malam hari. Dinginnya udara yang ditambah dengan kelembapan tinggi membuat sejumlah penyakit lebih mudah menular, sebut saja flu dan batuk.
Selain flu dan batuk, udara dingin juga bisa memicu alergi. Alergi akibat suhu udara yang rendah umumnya disebut dengan 'alergi dingin'. Alergi dingin biasanya muncul di pagi dan malam hari, atau bisa juga di sepanjang hari saat tubuh terpapar udara dingin.
Gejala alergi muncul karena sistem kekebalan tubuh bereaksi negatif terhadap zat-zat tertentu atau disebut dengan alergen. Udara dingin, serbuk sari, tungau, atau kandungan dalam makanan dapat menjadi alergen, mengutip Healthline.
Karena respon tubuh setiap orang terhadap alergen bisa berbeda, maka jenis alergi yang dialami oleh orang bisa berbeda-beda pula. Bila tubuh merespon negatif pada udara dingin, maka besar kemungkinan Anda akan mengalami alergi setiap kali tubuh terpapar oleh udara dingin.
Tak jauh beda dengan alergi lainnya, gejala alergi dingin memiliki sejumlah tanda, yakni:
Kulit merupakan organ tubuh yang menjadi tameng pertama terhadap udara dingin. Itu sebabnya, gejala alergi dingin biasanya lebih dulu tampak pada permukaan kulit.
Gejala alergi dingin pada kulit bisa berupa kulit ruam merah, bentol, dan terasa gatal. Gejala ini mirip seperti gejala alergi karena makanan tertentu seperti alergi udang atau ikan.
2. Bersin
Bersin juga merupakan gejala khas alergi dingin. Gejala yang satu ini umumnya muncul di pagi hari, berlangsung terus-terusan dalam waktu beberapa jam hingga suhu udara naik.
Berbeda dengan bersin akibat terpapar virus atau bakteri, bersin yang termasuk gejala alergi dingin berlangsung hanya di waktu tertentu, seperti pagi dan malam hari. Sedangkan bersin yang termasuk gejala infeksi bisa terjadi setiap saat walau suhu udara panas.
Selain pada kulit, alergi juga menyebabkan mata dan hidung gatal. Gatal pada mata dapat memicu mata berair karena kelenjar air mata bekerja ekstra untuk mengatasi alergen, sedangkan gatal pada hidung dapat memicu produksi lendir dan membuat Anda mengalami pilek.
Beda antara pilek karena infeksi dan pilek karena alergi dingin ialah warna pada lendir. Pilek akibat infeksi virus atau bakteri secara jelas ditandai dengan lendir yang berwarna kuning atau hijau. Sedangkan pada gejala alergi dingin, pilek umumnya cair dan berwarna bening.
Lamanya gejala juga dapat membedakan antara gejala flu dan gejala alergi dingin. Penyakit flu umumnya terjadi sepanjang hari, lamanya infeksi berkisar antara 1-2 minggu. Sedangkan alergi dingin hanya datang di waktu tertentu seperti pagi hari, membaik di siang hari, dan memburuk di malam hari. Selain itu, alergi dingin bisa terjadi sepanjang tahun.
Walau cukup mengganggu saat gejala alergi dingin muncul, namun gejala alergi tak membuat stamina tubuh turun, layaknya gejala infeksi flu. Orang yang terkena alergi dingin masih bisa beraktivitas seperti biasa karena umumnya tak memerlukan istirahat total.
Alergi dingin dapat hilang sendiri bila tubuh tak lagi terpapar alergen yaitu udara dingin. Ada sejumlah cara alami untuk meredakan gejala alergi dingin, yaitu:
1. Mengonsumsi minuman atau makanan berkuah hangat di pagi hari.
2. Mengenakan pakaian berbahan tebal agar kulit tak terpapar udara dingin.
3. Mengonsumsi makanan yang memiliki sifat antialergi seperti bawang putih, nanas, dan madu.
Bila cara alami tersebut tidak efektif, alergi umumnya dapat diobati dengan obat antihistamin. Mengutip Hellosehat, antihistamin adalah obat alergi paling umum. Namun, obat ini hanya bersifat sementara dan gejala alergi masih bisa timbul saat efek obat mereda.
Saat gejala alergi dingin mulai mengganggu aktivitas, seperti menyebabkan sakit kepala, sulit bernapas, hingga ruam kulit yang parah, baiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Sumber : CNNINDONESIA
0 Komentar