Ini Akibat Jika Pneumonia Yang Tidak Diobati

Indonesia, Kesehatan - Pneumonia merupakan penyakit radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Pneumonia paling sering menyerang bayi, balita, anak-anak, orang berusia 65 tahun, serta orang dengan kekebalan tubuh yang rendah.

Pada kelompok orang tersebut, risiko pneumonia meningkat akibat komplikasi penyakit flu yang tak ditangani dengan baik, menyebabkan mikroorganisme masuk ke paru-paru, sehingga kantung udara pada paru menjadi radang.

Gejala pneumonia yang paling umum ialah demam, nyeri pada dada saat bernapas, kelelahan, mual, muntah, diare, batuk berdahak yang tak kunjung reda, serta menurunnya nafsu makan.

Ini Akibat Jika Pneumonia Yang Tidak Diobati

Pada bayi yang belum bisa bicara tentang kondisinya, gejala pneumonia biasanya berupa demam hingga 39 derajat celsius yang tak kunjung reda, malas menyusu dan makan, lemas, serta napas terdengar berat dan berbunyi.

Dari gejala tersebut, diagnosa pneumonia memang belum bisa ditegakkan. Diperlukan sejumlah pemeriksaan yang lebih spesifik, meliputi pengukuran kadar oksigen darah, rontgen dada, pemeriksaan dahak, hingga tes urin.

Namun, bila sejumlah gejala tadi dialami baiknya tak menunda untuk memeriksakan diri. Bila dibiarkan penyakit ini bisa memunculkan sejumlah risiko lainnya.

 Daftar Sekarang

Berikut sejumlah risiko akibat pneumonia yang tak ditangani, melansir Web MD:


Abses terjadi jika nanah terbentuk di rongga paru-paru. Pneumonia dapat menyebabkan kantung paru berisi cairan bahkan nanah bila sudah semakin parah.

Abses biasanya bisa diobati dengan antibiotik. Namun, sejumlah kondisi membuat abses paru perlu ditangani dengan pembedahan atau drainase menggunakan jarum panjang untuk mengeluarkan nanah.


Saat paru-paru terisi cairan atau nanah, maka paru-paru tak akan dapat mentransfer cukup oksigen ke darah termasuk menghilangkan karbon dioksida di dalam darah. Saat itulah Anda mengalami kondisi gagal napas.

Kondisi ini sangat serius sebab semua organ penting dalam tubuh membutuhkan oksigen untuk bisa berfungsi dengan baik. Dengan begitu, perawan di rumah sakit sangat diperlukan agar tubuh mendapat pasokan oksigen dengan alat yang dipasang pada mulut dan hidung.


Penelitian menunjukkan, 20 persen orang yang mengalami pneumonia juga memiliki masalah jantung. Beberapa pencetusnya antara lain tak ada pasokan oksigen yang cukup untuk jantung serta menyebarnya bakteri dari paru-paru ke jantung.

Sebelum menyebabkan gagal jantung, gejala yang muncul antara lain detak jantung tidak normal, pembengkakan pada kaki, dahak merah muda akibat darah, serta berat badan yang menurun drastis.


Melansir AFP, pneumonia merupakan salah satu 'pembunuh' anak usia balita terbesar di dunia. Sekitar 800 ribu anak di dunia meninggal akibat pneumonia. Hampir sebanyak 2.200 anak meninggal pada setiap harinya.

Jumlah tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan 437 ribu balita yang meninggal akibat diare dan 272 ribu akibat malaria pada 2018 lalu.

Sumber : CNNINDONESIA

 Daftar Sekarang

Posting Komentar

0 Komentar

Infomasi Penting : SITUS REKOMENDASI DARI KAMI SAAT INI ADALAH JPOKER99.COM dan JBANDAR.COM, MIN DEPO RENDAH WINRATE MANTAP, SILAKAN DI GAS BOSKU