Indonesia, Kesehatan - Memasuki cuaca dingin, seseorang cenderung menjadi lebih rentan terhadap serangan penyakit. Berbagai upaya pun dilakukan untuk menjaga tubuh tetap sehat, mulai dari mengenakan baju hangat saat bepergian hingga mengonsumsi suplemen.
Saat cuaca dingin, tubuh akan lebih jarang terpapar sinar matahari. Hal ini membuat tubuh kekurangan vitamin D yang sejatinya berperan besar untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Mengutip Healthline, beberapa virus juga akan menjadi lebih mudah menyebar selama cuaca dingin, contohnya seperti Rhinovirus yang menyebabkan pilek. Berdasarkan penelitian, Rhinovirus dapat bereplikasi lebih mudah pada suhu yang lebih dingin.
Sebuah studi yang dipublikasikan di National Center for Biotechnology Information (NCBI) pada 2016 melihat bagaimana suhu dapat memengaruhi respons kekebalan tubuh.
Studi menemukan bahwa temperatur dan kelembapan yang rendah selama tiga hari berturut-turut dapat membuat Rhinovirus memasuki tubuh dengan lebih bebas. Hal tersebut juga berlaku bagi virus Influenza penyebab flu yang menjadi lebih stabil di kala cuaca dingin.
Tak hanya perkara sistem kekebalan tubuh yang menurun, kecenderungan seseorang untuk lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruang juga menjadi salah satu alasan mengapa cuaca dingin rentan terhadap penyakit.
Terus berada di dalam ruangan memungkinkan Anda berinteraksi dengan banyak orang--yang berada di ruangan yang sama--dalam berbagai kondisi, termasuk di antaranya mereka yang tengah terserang penyakit. Kondisi di dalam ruangan membuat virus mudah menyebar dan penyakit mudah menular.
Hipotesa di atas ditemukan dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Tianjin University, China pada 2011 lalu.
Studi menemukan, mahasiswa yang tinggal di dalam asrama padat dengan ventilasi udara yang buruk lebih mudah terjangkit penyakit flu.
Sumber : CNNINDONESIA
0 Komentar