Masterceme,Gaya Hidup - Setelah telur digoreng dengan sempurna, Anda pasti tergoda untuk membuang minyak goreng bekas ke wastafel. Namun, cara itu bukan lah jalan pintas yang tepat.
Membuang minyak bekas ke wastafel barangkali tak terlihat sebagai masalah besar. Namun, alih-alih membersihkan wajan dari minyak, cara itu malah akan menimbulkan masalah kemudian.
Perlu diketahui, sebagian besar minyak tak selalu bertahan dalam bentuk cair setelah didinginkan. Mentega dan minyak kelapa umumnya akan berbentuk cair saat berada dalam kondisi panas. Namun, keduanya akan berubah menjadi padat saat berada pada suhu dingin.
"Saat ditumpahkan ke wastafel, minyak masih dalam keadaan cair. Tapi, begitu dingin, minyak mengeras dan menempel ke dinding pipa," ujar Direktur Quarter Moon Plumbing, Joel Frederick, mengutip Huffington Post. Quarter Moon Plumbing merupakan perusahaan yang bergerak dalam jasa servis peralatan rumah tangga.
Minyak umumnya akan berubah padat dan menempel di dinding pipa. Tak jarang hal tersebut menimbulkan penyumbatan. Belum lagi jika ditambah dengan partikel-partikel sampah non-air lainnya yang masuk ke dalam pipa.
Tak hanya itu, kebiasaan membuang minyak bekas ke wastafel juga akan menimbulkan masalah pada saluran pembuangan.
Kandungan lemak yang ada di dalamnya membuat minyak bersatu dengan zat-zat lain yang ada di dalam saluran pembuangan. Saat bersatu, mereka kemudian menumpuk.
Lebih parah lagi, saat penumpukan berlanjut, tumpukan akan menempel di dinding selokan dan menciptakan apa yang disebut dengan 'fatberg'.
Fatberg bisa terus tumbuh hingga berukuran besar dan menghambar aliran air limbah. Diperkirakan bahwa hampir setengah dari luapan selokan di Amerika Serikat merupakan akibat dari fatberg.
Orang-orang terdahulu menganggap bahwa sabun cuci bisa membuat minyak tetap mencair meski dalam keadaan dingin. Namun, hal itu bukan strategi yang efektif.
"Ingat, apa pun yang lebih berat dari air akan terjebak di pipa dapur Anda," ujar Frederick.
Sumber : CNNINDONESIA
0 Komentar