Masterceme, Kesehatan - Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit yang dapat menyebabkan gagal ginjal. PGK yang tak segera diobati dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal sehingga ginjal tak lagi berfungsi. Pada kondisi gagal ginjal, orang membutuhkan transplantasi ginjal atau dapat melakukan dialisis untuk bertahan hidup.
Dokter konsultan ginjal dan hipertensi, Aida Lydia menjelaskan, penyakit ginjal kronik adalah kerusakan struktur ginjal atau penurunan fungsi ginjal yang progresif dan berlangsung lebih dari tiga bulan.
"Pada awalnya, penyakit ini sering kali tidak memunculkan gejala. Sembilan dari sepuluh orang tidak menyadari memiliki penyakit ginjal kronis," kata Aida dalam konferensi pers peringatan Hari Ginjal Sedunia di Jakarta. Hari Ginjal Sedunia diperingati setiap Kamis minggu kedua bulan Maret atau bertepatan dengan hari ini.
Aida menjelaskan, terdapat beberapa penanda untuk mengetahui kerusakan pada ginjal yakni adanya protein di urine, peningkatan kreatinin darah, kelainan pemeriksaan histopatologi, kelainan pada pencitraan, riwayat transplan ginjal, serta penurunan laju filtrasi ginjal.
Terdapat lima stadium penurunan fungsi ginjal, yakni:
- stadium 1 laju filtrasi ginjal lebih dari 90 ml, berarti normal, dengan bukti kerusakan pada ginjal;
- stadium 2 laju filtrasi ginjal 60-89 ml, berarti sedikit menurun dengan bukti kerusakan pada ginjal;
- stadium 3 laju filtrasi ginjal 30-59 ml, berarti menurun sedang, dengan atau tanpa bukti kerusakan ginjal;
- stadium 4 laju filtrasi ginjal 15-29 ml, berarti menurun parah, dengan atau tanpa bukti kerusakan pada ginjal;
- stadium 5 laju filtrasi ginjal kurang dari 15 ml, berarti gagal ginjal.
"Gagal ginjal itu jika sudah memasuki stadium 5," ucap Aida.
Data global menunjukkan, 13 persen orang di dunia berada pada stadium 3 dan lebih dari 1 juta orang di dunia mengalami gagal ginjal. Di Indonesia sendiri, prevalensi penyakit ginjal kronik mencapai 3,8 persen. Berdasarkan data Indonesian Renal Registry (IRR), 499 orang per 1 juta penduduk mengalami gagal ginjal dan memerlukan dialisis.
Menurut IRR, penyebab utama terjadinya penyakit ginjal kronik dan gagal ginjal di Indonesia adalah hipertensi (36 persen) dan diabetes (28 persen). Lainnya, kurang dari 10 persen berupa nefropati obstruksi, asam urat, lupus, ginjal polikistik, dan glomerulopati primer.
Aida mengatakan, tanda dan gejala yang timbul karena penyakit ginjal sering kali tidak spesifik dan muncul saat penurunan fungsi ginjal sudah berat.
Tanda dan gejala penyakit ginjal muncul meliputi:
- tekanan darah tinggi
- perubahan jumlah kencing dan penambahan frekuensi kencing dalam sehari
- adanya darah dalam urine
- rasa lelah serta sulit tidur
- kehilangan nafsu makan
- sakit kepala
- tidak dapat berkonsentrasi
- gatal
- sesak
- mual dan muntah
- bengkak, terutama pada kaki dan pergelangan kaki, pada kelopak mata saat bangun di pagi hari.
Lantaran gejala kerap muncul saat sudah parah, Aida menyarankan setiap orang untuk rutin melakukan deteksi dini dengan memeriksa tekanan darah, kadar gula dalam darah, kenaikan berat badan, dan pemeriksaan urine.
"Hipertensi dan diabetes merupakan penyebab terbesar penyakit ginjal kronis. Oleh karena itu, rutin untuk mengecek tekanan darah dan kadar gula darah," ucap Aida.
Penyakit ginjal kronis juga dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti menjaga berat badan, konsumsi cukup air, makan makanan bergizi, olahraga teratur, serta hindari rokok dan alkohol.
Sumber : CNNINDONESIA
0 Komentar