Masterceme, Gaya Hidup - Setiap anak lahir dengan keistimewaan masing-masing. Mau dia tunggal, atau memiliki saudara. Mestinya tak ada yang membedakan antara mendidik bocah yang terlahir sebagai anak tunggal, ataukah yang punya saudara. Namun sebagian orang tua dibayangi kekhawatiran ketika mendidik anak tunggal.
Hal tersebut bisa jadi lantaran terdapat stereotype yang menganggap anak tunggal cenderung manja dan sulit bersosialisasi. Orang tua lantas cemas bagaimana jika anak tunggal mereka kesepian, atau tidak bahagia karena tak punya kawan bermain atau bermasalah saat diminta berbagi.
Padahal, sifat dan karakter sang anak kelak salah satunya ditentukan bagaimana pola asuh orang tua. Karena itu sebenarnya untuk menumbuhkan karakter, orang tua perlu mengetahui bagaimana cara mendidik anak dengan tepat, termasuk pada anak tunggal.
Hal tersebut diperkuat dengan sebuah penelitian yang membuktikan bahwa anak tunggal bisa sama bahagianya dengan anak lain, sama-sama percaya diri, sama-sama bisa dengan mudah memiliki teman, ataupun soal berbagi.
Cara di atas tentu saja bisa dimodifikasi bergantung pada masing-masing orang tua. Sebab tiap-tiap orang tua pun memiliki cara mendidik yang berbeda-beda.
Ajari untuk berbagi
Beberapa anak tunggal kesulitan bergaul dengan kawan sebaya. Tapi jangan menyerah, mulai ajarkan dia untuk pentingnya berbagi. Bisa dengan mulai meminjamkan mainan atau barang miliknya ke teman-temannya, tetangga atau anak lain.
Barangkali Anda akan menemui, dia kesulitan melakukan itu. Tak apa. Ajarkan sedikit dengan sedikit. Bantu dia menyadari pentingnya berbagi, bisa dengan menjelaskan kenapa harus meminjamkan atau berbagi atau dengan langsung mencontohkan.
Dorong untuk berinteraksi
Seorang anak tunggal kerap kesulitan berinteraksi dengan kelompok teman-temannya karena tak bisa mengikuti aturan main. Ini boleh jadi karena ia terbiasa sendiri. Karena itu, latihlah di rumah.
Anda bisa melibatkan anak dalam sebuah permainan. Minta dia untuk mengikuti aturan. Dan jelaskan kenapa itu harus diikuti.
Beri kesempatan
Tak dipungkiri anak tunggal punya lebih sedikit peluang untuk bergaul dengan orang lain. Ini masuk akal, mengingat dia satu-satunya bocah di tengah keluarga.
Jika memungkinkan, ikutkan dia ke kelompok bermain atau playgroup atau sekadar kelas penitipan. Meski belum mencapai usia sekolah, sesekali Anda bisa mengenalkan dengan lingkungan yang banyak anak-anak. Atau jika tak memungkinkan, Anda bisa mengundang anak-anak lain untuk bermain ke rumah.
0 Komentar