Jpoker99, Kesehatan - Penanganan Tuberkulosis kini mendapat tantangan baru dengan kehadiran virus corona yang menyebabkan Covid-19. Tepat 24 Maret, hari ini, dunia memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia. Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia bertepatan dengan Robert Koch yang menemukan bakteri TB pada 1882 silam.
Pada 2020 ini, tema Hari Tuberkulosis Sedunia adalah It's Time atau Ini Saatnya. Tajuk ini menekankan bahwa sekarang adalah waktu untuk menyetop TB.
Pada Hari Tuberkulosis Sedunia di tengah pandemi Covid-19 ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan setiap negara untuk melakukan beberapa langkah guna memberantas TB.
"Meningkatkan akses ke pencegahan dan perawatan; membangun akuntabilitas; memastikan pembiayaan yang memadai dan berkelanjutan termasuk untuk penelitian; mengakhiri stigma dan diskriminasi, dan mempromosikan tanggapan TB yang adil, berbasis hak dan berpusat pada orang," dikutip dari pernyataan resmi WHO, di situs WHO.
Tuberkulosis merupakan pembunuh menular yang paling mematikan di dunia. Data WHO menunjukkan setiap hari lebih dari 4.000 orang kehilangan nyawa dan 30 ribu orang jatuh sakit karena TB. WHO mencatat selama 2018 terdapat 10 juta insiden TB di seluruh dunia.
Di Indonesia, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi TB mencapai 0,42 persen. Angka ini terdistribusi pada semua kelompok umur dan masyarakat yang tinggal di pedesaan maupun perkotaan.
Global TB Report 2019 mencatat, insiden TB di Indonesia sebanyak 845 ribu kasus, nomor dua tertinggi di dunia setelah India sebanyak 2,69 juta kasus.
"Tantangan penangulangan TB di tahun 2020 ini diperberat dengan adanya pandemi virus Corona (COVID-19) yang membutuhkan langkah tepat dan efektif," pernyataan resmi dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), berdasarkan rilis.
IAKMI menyarankan pemerintah dan pelaksana program TB nasional untuk menempuh strategi yang tepat untuk menemukan kasus baru TB. Ini karena kini banyak masyarakat yang tinggal di rumah karena wabah Covid-19.
IAKMI juga meminta pemerintah untuk membuat mekanisme pengambilan atau pengiriman obat agar pasien TB tidak putus obat dan tidak berisiko tertular Covid-19.
Sumber : CNNINDONESIA
0 Komentar