7 Jenis Virus Mematikan Yang ada Di Dunia

Jpoker99, Kesehatan - Data sementara hingga Rabu (18/3) menunjukkan lebih 198 ribu kasus positif infeksi virus corona (Covid-19). Sebanyak lebih 7 ribu di antaranya meninggal dan . Bertolok pada data ini, Sekjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan tingkat mortalitas atau rata-rata angka kematian global virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China itu sebesar 3,4 persen.

Angka tersebut tak boleh dianggap remeh dan perlu direspons serius. Apalagi mengingat WHO juga telah menetapkan pandemi Covid-19. Namun di sisi lain fakta menunjukkan, persentase tersebut tergolong lebih rendah dibandingkan dengan virus lain yang pernah dihadapi manusia.

Ilustrasi: Sebelum SARS-CoV-2, terdapat beberapa virus dengan angka kematian yang tinggi. Beberapa di antaranya HIV dan Ebola.

Sebelumnya, terdapat deretan virus yang pernah jadi musuh besar manusia dan mengakibatkan angka kematian tinggi. Berikut di antaranya disarikan dari pelbagai sumber:

1. Influenza

WHO mengkalkulasi ada sekitar 500 ribu orang meninggal akibat influenza. Kadang saat strain baru muncul, pandemi terjadi dengan penyebaran penyakit yang lebih cepat dan seringkali tingkat kematian lebih tinggi.

Bicara influenza, CDC menyebut flu Spanyol adalah pandemi flu paling mematikan dalam sejarah umat manusia. Virus merebak di 1917-1918 dan membunuh sekitar 50 juta orang atau sepertiga populasi manusia saat itu.

"Saya pikir ini mungkin kalau sesuatu seperti outbreak flu seperti 1918 terjadi lagi. Jika strain baru influenza menemukan jalan ke populasi manusia, dan bisa berpindah dengan mudah di antara manusia, dan mengakibatkan penyakit,kita bakal punya masalah besar," kata Elke Muhlberger, ahli virus Ebola dan profesor mikrobiologi di Boston University mengutip dari Live Science.

2. HIV

Human immunodeficiency virus (HIV) layak masuk daftar. HIV tak kalah mematikan dari influenza. Melansir dari US News, pandemi HIV terjadi sejak awal 1980an. Mulai dari situ, WHO melaporkan ada sebanyak 75 juta orang positif HIV dan sekitar 32 juta orang meninggal akibat penyakit acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).

Kini kehadiran obat antiviral (ARV) memungkinkan ODHA bisa bertahan hidup. Namun virus ini tetap dihadapi mereka yang hidup di negara miskin di mana muncul 95 persen kasus baru. Sebagai contoh di wilayah Afrika, hampir satu dari 25 orang dewasa divonis positif HIV.

 Daftar Sekarang

3. Rabies

Sekali menyerang, rabies bisa jadi persoalan serius hingga fatal. Beruntung pada 1920 diperkenalkan vaksin rabies untuk hewan peliharaan. Namun persoalan rabies masih jadi masalah besar di India dan sebagian Afrika.

"Rabies merusak otak, itu penyakit yang sangat, sangat berbahaya. Kita punya vaksin untuk melawan rabies, dan kita punya antibodi yang bekerja melawan rabies, jadi jika seseorang digigit hewan yang terinfeksi kita bisa menolong orang ini," ujar Muhlberger.

"Jika Anda tidak mendapat perawatan, ada 100 persen kemungkinan Anda akan mati."

4. Ebola

Outbreak ebola pertama kali terjadi di Sudan dan Republik Demokratik Kongo pada 1976. WHO mencatat antara 1976-2013 ada sebanyak 24 outbreak meliputi lebih dari 2ribu kasus dan lebih dari separuhnya meninggal. Outbreak terbesar terjadi di Afrika Barat pada Desember 2013-Januari 2016 dengan lebih dari 28ribu kasus dan sekitar 11ribu kematian.

Menurut Muhlberg, strain virus ditemukan bervariasi pada korban meninggal. Satu strain, Ebola Reston, tidak membuat seseorang sakit. Namun strain Bundibugyo tingkat kefatalannya mencapai 50 persen, kemudian strain Sudan mencapai 71 persen.

5. Variola

Berapa Jenis Gejala

Selama ratusan tahun, manusia melawan cacar. Penyakit ini disebabkan oleh dua jenis virus yakni variola mayor dan variola minor. Cacar mampu membunuh satu dari tiga orang yang terinfeksi. Mereka yang mampu bertahan akan hidup dengan bekas luka permanen bahkan kebutaan.

Tingkat mortalitas jauh lebih tinggi pada orang yang tinggal di luar Eropa. Sejarawan mencatat sekitar 90 perse penduduk asli Amerika meninggal karena cara yang dibawa penjelajah Eropa. Pada abad 20, cacar membunuh sekitar 300juta orang.

6. Dengue

Selain virus corona, Indonesia juga menghadapi penyakit demam berdarah dengue (DBD). DBD disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes albopictus.

Virus dengue pertama kali muncul pada 1950an di Filipina dan Thailand kemudian menyebar pada wilayah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Sebanyak 40 persen populasi di dunia tinggal di mana DBD adalah endemik.

Tiap tahun, dengue menginfeksi 50-100juta orang. Tingkat kematiannya terhitung jauh lebih rendah daripada virus-virus lain yakni 2,5 persen. Namun jika penanganannya tidak tepat, tingkat kematian bisa mencapai 20 persen.

7. SARS-CoV

Virus penyebab severe acute respiratory syndrome (SARS) pertama kali muncul pada 2002 di Guangdong, China selatan. Virus kemungkinan dibawa kelelawar kemudian hinggap pada mamalia nokturnal yang disebut musang, lalu menginfeksi manusia. Setelah memicu outbreak di China, SARS menyebar ke 26 negara di dunia dan menginfeksi sekitar 8ribu orang dan membunuh lebih dari 770 orang dalam dua tahun.

Virus mengakibatkan demam, rasa sakit pada tubuh dan kadang mengarah ke pneumonia. SARS tercatat memiliki tingkat mortalitas sebesar 9,6 persen.

Sumber : CNNINDONESIA

 Daftar Sekarang

Posting Komentar

0 Komentar

Infomasi Penting : SITUS REKOMENDASI DARI KAMI SAAT INI ADALAH JPOKER99.COM dan JBANDAR.COM, MIN DEPO RENDAH WINRATE MANTAP, SILAKAN DI GAS BOSKU