Menanti Hasil Keampuhan Obat Radang Sendi Untuk COVID-19

Masterceme, Kesehatan - Saat ini para peneliti juga perusahaan farmasi dari berbagai belahan dunia melakukan uji terhadap vaksin maupun obat untuk Covid-19. Tocilizumab yang biasa dikenal sebagai obat radang sendi (arthritis) juga dipandang memiliki potensi untuk menangani kasus corona.

ilustrasi: Saat ini para peneliti juga perusahaan farmasi dari berbagai belahan dunia melakukan uji terhadap vaksin maupun obat untuk Covid-19.

Perusahaan farmasi Roche memasok tocilizumab dengan merk dagang Actemra ke Indonesia. Meski belum mendapatkan persetujuan untuk perawatan klinis pasien rawat inap dengan pneumonia covid-19 yang parah tetapi, komunitas medis Indonesia meminta obat tersebut secara darurat dengan istilah off-label use. Istilah ini merujuk pada penggunaan label di luar indikasi yang ditetapkan.

"Kami memahami bahwa permintaan akan terus muncul selama beberapa minggu mendatang, dan kami terus berkomunikasi dengan otoritas kesehatan untuk memenuhi persyaratan yang diperlukan dan memenuhi kebutuhan pasien.

Tocilizumab merupakan obat yang biasanya diberikan untuk pasien radang sendi. Obat ini pertama kali disetujui penggunaannya untuk pasien dewasa dengan artritis reumatoid (AR) tingkat sedang hingga berat.

Di berbagai negara, obat ini disetujui untuk terapi penyakit polyarticular juvenile idiopathic arthritis (pJIA), systemic juvenile idiopathic arthritis (sJIA) pada anak-anak dua tahun ke atas, juga penyakit Castleman dan Takayasu Arteritis di Jepang.

Dalam beberapa riset, tocilizumab menunjukkan potensi untuk menangani pasien covid-19. Dalam studi di China yang diinisiasi oleh Xu dkk, penelitian melibatkan pasien Covid-19 dengan gejala sedang atau berat di Anhui Provincial Hospital dan Anhui Fuyang Second People's Hospital. Pasien diberi tocilizumab sebagai terapi tambahan mulai 5-14 Februari 2020.

Hasilnya, rata-rata demam pasien turun dan gejala-gejala lain makin turun termasuk 75 persen pasien tidak memerlukan pasokan oksigen terlalu banyak. Sebanyak 90,5 persen pasien menyelesaikan perawatan dalam kurun waktu rata-rata 13,5 hari setelah menjalani terapi tocilizumab. Sedangkan lainnya dinyatakan sembuh.


Hanya saja ini masih merupakan penelitian awal.

Saat ini itu Roche yang bekerja sama dengan US Food & Drug Administration (FDA) memulai uji klinis ketiga untuk penggunaan tocilizumab pada pasien Covid-19 dengan gejala pneumonia berat.

Penelitian ini dilakukan sejak awal April 2020, uji klinis menargetkan sebanyak 330 pasien di seluruh dunia termasuk AS.


Uji klinis dilakukan untuk melihat keamanan dan efikasi tocilizumab intravena yang ditambahkan pada protokol standar pasien dewasa yang dirawat dengan pneumonia Covid-19 yang berat dibandingkan dengan plasebo yang disertai dengan pengobatan standar. Pasien pun akan diamati selama 60 hari sejak penentuan jenis terapi.

"Kami menginisiasi uji klinis untuk mempelajari manfaat tocilizumab untuk penanganan pasien yang dirawat di rumah sakit dengan pneumonia Covid-19 yang berat, sehingga kami dapat mengembangkan lebih baik peran potensial tocilizumab dalam memerangi penyakit ini," kata Levi Garraway, Chief Medical Officer dan Head of Global Product Development Roche.

Pada tanggal 7 April 2020, Roche Indonesia yang berkerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan juga Kementerian Badan Usaha Milik Negara mendatangkan instrumen yang diperlukan untuk menjalankan pengujian COVID-19 dan juga persediaan tamiflu untuk faslitias kesehatan. 

Sumber : CNNINDONESIA

 Daftar Sekarang

Posting Komentar

0 Komentar

Infomasi Penting : SITUS REKOMENDASI DARI KAMI SAAT INI ADALAH JPOKER99.COM dan JBANDAR.COM, MIN DEPO RENDAH WINRATE MANTAP, SILAKAN DI GAS BOSKU