Masterceme,Kesehatan - Sebelum pandemi Covid-19 melanda, dunia sedang beramai-ramai berupaya melestarikan lingkungan di tengah kerusakan dan pencemaran alam. Berbagai cara dilakukan, salah satunya dengan membiasakan masyarakat untuk menggunakan tas belanja yang bisa digunakan kembali.
Pertanyaannya, apakah menggunakan tas belanja tetap aman dilakukan di tengah masifnya penyebaran virus corona?
Sejumlah supermarket telah meminta pelanggan untuk tidak menggunakan tas belanja. Alih-alih tas belanja, supermarket menyediakan kantong belanja berbahan kertas daur ulang.
"Tas belanja bisa menjadi tidak higienis karena banyak orang tidak mencucinya dengan sabun dan air setiap setelah digunakan," ujar CEO Green Zebra, Lisa Sedlar, melansir Huffington Post. Green Zebra merupakan salah satu supermarket di Oregon, Amerika Serikat (AS).
Menanggapi kebijakan tersebut, ahli nutrisi dan kesehatan masyarakat New York University, Marion Nestle mengatakan bahwa tidak menggunakan tas belanja adalah pilihan yang tepat.
Proses belanja di supermarket memungkinkan tas belanja tersentuh oleh beberapa tangan. "Menyentuh permukaan yang terkontaminasi berisiko tertular Covid-19," ujar Nestle.
Kendati demikian, hingga saat ini Center for Disease Control and Prevention (CDC) AS belum mengeluarkan pedoman resmi mengenai penggunaan tas belanja selama masa pandemi Covid-19.
Beberapa penelitian menunjukkan, lebih dari 50 persen tas belanja mengandung banyak bakteri, khususnya E. Coli. Ahli keamanan pangan, Jeff Nelken mengatakan, tas belanja harus dicuci setiap kali setelah digunakan demi keamanan.
"Di masa pandemi virus corona, ini [mencuci tas belanja] bahkan lebih penting. Itu sangat mudah dilakukan," kata Nelken.
Selain mencucinya, Anda juga bisa menyiasatinya dengan tisu disinfektan. Nelken mengatakan, gunakan tisu disinfektan sesuai standar untuk membersihkan tas belanja.
Jika tak ada tisu disinfektan, Anda juga bisa membuat larutan disinfektan sendiri dan menyemprotkannya ke tas belanja setelah digunakan.
Sumber : CNNINDONESIA
0 Komentar