Puasa DI Hari Pertama Dan Galau Anak Rantau Yang Merindukan Ibu

Masterceme, Gaya Hidup - "Jadi kamu gak pulang, Za?" tanya ibu dalam pesan singkatnya.

Pesan itu tidak langsung dibalas Anza karena teringat imbauan untuk tidak mudik saat pandemi virus corona. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau kepada warga ibu kota untuk tidak mudik. Dikhawatirkan penyebaran virus ini akan meluas dan menular ke orang tersayang di kampung halaman.

"Jadi kamu gak pulang, Za?" tanya ibu untuk ketiga kali. Andai ia tahu berat rasanya untuk menjawab tidak dan melewati puasa pertama tanpanya karena corona.

Saat ini, virus corona (covid-19) sudah menginfeksi ribuan orang Indonesia dan DKI Jakarta memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Dia masih mengamati pesan dari ibunya. Bingung harus menjawab apa. Ketik, hapus, ketik, hapus. Galau. Akhirnya dia mengurungkan niat untuk membalas pesan ibu pada saat itu. Anza belum punya nyali, biarlah ibu lupa pernah menanyakan itu, pikirnya.

Ternyata dia salah. Ibu tak menyerah.

Selang dua hari notifikasi pesan ibu kembali muncul.

"Kamu enggak pulang Za?" 

Lagi-lagi Anza tak berani membukanya, hanya mengintip sedikit dari notifikasi ponsel.

Lagi-lagi dia galau. Ah, seandainya sang ibu tahu bagaimana beratnya hati Anza saat harus menunda menjawab pertanyaannya. Bagaimana pedihnya hatinya saat dia mungkin harus menjawab 'Enggak, bu.'

Jauh di lubuk hati, dia galau, antara tetap bertahan di tempat perantauan di Jakarta. Karantina, working from home. Tak bisa ke mana-mana, terkungkung di kos. Sejauh mata memandang hanya tembok kamar kos bercat putih dan laptop.

Awal-awal wfh beberapa minggu lalu, perempuan berambut pendek ini masih betah. Di saat teman-teman memilih untuk mudik, dia bertahan. Tapi kini, semua berbeda. Jenuh memang hanya bisa di ruangan yang berukuran 4x6 meter. Sesekali hanya bisa keluar untuk ke warung kelontong sebelah atau hanya mengambil makanan yang diorder lewat aplikasi. Tidak sebebas biasanya, bosan, langsung menghubungi teman untuk nongkrong.

 Daftar Sekarang

Beda ceritanya jika Anza ada di rumah ibunya. Kalau kembali ke rumah, mungkin rasa jenuh tidak akan kentara. Dia hanya tinggal berdua dengan ibunya, jadi masih bisa berinteraksi langsung. Lebih dari itu kebutuhan gizi akan terpenuhi, maklum dia anak kos yang hanya bisa makan sesuai ada yang di kantong, belum lagi kalau warung nasi sebelah kos tutup. Sedangkan untuk urusan pekerjaan tetap bisa dikerjakan.

Anza ingin memeluk ibunya.

Ditambahlagi sekarang bulan puasa. Ibu bakal sendirian di rumah saat bulan puasa jika dia tak pulang. Kasihan, sahur dan buka puasa sendiri.

Dia pun berpikir dalam hati.

"Haruskah saya nekat mudik? Galau. Apalagi harga tiket one way cukup menggiurkan. Tidak. Tidak boleh, saya harus bertahan," katanya dalam hati.

"Rindu, rindu sangat dengan ibu. Tapi saya lebih ingin agar ibu tak sakit. Kondisi ibu yang sudah tua dan rentan sakit. Ibu saya tidak punya riwayat sakit parah, tetapi mudah sekali sakit. Sesekali ibu mengirimkan pesan bahwa dirinya sedang tidak anak badan padahal beliau sudah empat tahun pensiun. Padahal yidak ada aktivitas berarti dan hanya di rumah."

Denting notifikasi pesan kembali berbunyi dan memecahkan pikiran galau Anza. Ibu kembali mengirimkan pesan, untuk ketiga kalinya dalam seminggu lalu. 

"Gimana Za? Pulang gak?" tulis ibunya.

Anza langsung membalas dan menuliskan semua apa yang dia pikirkan ke pesan teks. Tidak mudah memang mengatakan itu kepada ibunya tentang kondisi tersebut.

Nada suaranya meninggi, ibunya kesal dengan keputusan Anza karena dia memutuskan untuk tidak pulang. Butuh waktu yang cukup lama untuk meyakinkan ibu akan keadaan ini dan agar beliau bisa menerima keputusan yang mungkin menurutnya egois.

Anza tahu, keputusan yang dia ambil memang berat bahkan terkesan egois, tetapi itu bisa menjadi langkah besar untuk memutus rantai penyebaran virus corona dan tidak menyerang orang tersayang di rumah.

"Ya, puasa pertama saya yang tiap tahunnya saya lewati bersama ibu -seperti yang didambakan umat muslim, buka puasa pertama di tengah orang yang dicintai dan keluarga- tahun ini harus kandas. Semoga corona cepat berlalu, saya rindu sama ibu."

Sumber : CNNINDONESIA

 Daftar Sekarang

Posting Komentar

0 Komentar

Infomasi Penting : SITUS REKOMENDASI DARI KAMI SAAT INI ADALAH JPOKER99.COM dan JBANDAR.COM, MIN DEPO RENDAH WINRATE MANTAP, SILAKAN DI GAS BOSKU