Cukur Bulu Kemaluan Tak Pasti Tingkatkan Resiko Penyakit Seksual

Indonesia, Kesehatan - Mencukur rambut kemaluan kini menjadi rutinitas lazim bagi sebagian perempuan. Merasa lebih bersih, segar, dan kurangi bau khas Miss V, menjadi alasan mengapa brazilian waxing cukup digilai beberapa tahun belakangan.

Cukur Bulu Kemaluan Tak Pasti Tingkatkan Resiko Penyakit  Seksual

Namun, ada anggapan kalau mencukur rambut kemaluan bisa meningkatkan risiko Infeksi Menular Seksual (IMS).

Menjawab perdebatan antara manfaat serta risiko dari mencukur rambut kemaluan, studi yang baru saja dipublikasikan di jurnal Plos One menunjukkan bahwa mencukur rambut kemaluan tidak meningkatkan risiko IMS. IMS sendiri merupakan infeksi akibat bakteri, virus, dan parasit yang umumnya ditularkan melalui hubungan seksual.

Hasil penelitian ini didapat setelah peneliti menganalisis 200 mahasiswa yang menjalani tes penyakit menular seksual untuk jenis klamidia dan gonore. Dua penyakit menular seksual ini merupakan yang paling banyak ditemukan. Partisipan juga ditanyai mengenai aktivitas mencukur rambut di sekitar kemaluan dalam satu bulan terakhir.

 Daftar Sekarang

Hampir semua partisipan melaporkan memangkas rambut kemaluan mereka dengan menggunakan pisau cukur. Lebih dari 50 persen menghapus semua rambut kemaluan setiap minggu. Sebanyak 18 persen mencukur semua rambut kemaluan setidaknya enam kali dalam sebulan. Peneliti mengategorikan peserta yang mencukur semua rambut kemaluan, atau mencapai enam kali dalam sebulan terakhir, masuk dalam pencukuran ekstrem.

Peneliti menemukan risiko pencukur rambut kemaluan terhadap IMS tidak lebih tinggi ketimbang yang tidak melakukan pencukuran. Dikutip dari Live Science, hasil ini juga sudah memperhitungkan frekuensi seksual yang dijalani partisipan.

Cukur Bulu Kemaluan Tak Pasti Tingkatkan Resiko Penyakit  Seksual

Walau begitu, sekitar 10 persen perempuan dinyatakan positif mengidap IMS klamidia atau gonore. Itu berarti, cukur bulu kemaluan memang tak meningkatkan risiko IMS, namun risiko terkena IMS masih ada saat melakukan cukur bulu rambut. Sehingga membersihkan alat cukur pribadi, tak bergantian dengan orang lain, hingga memilih tempat cukur perlu, sangat penting untuk dipertimbangkan.

Hal tersebut mungkin terjadi karena penelitian ini memiliki batasan populasi yang kecil. Populasi yang lebih besar dan beragam diperlukan untuk penelitian selanjutnya.

Hasil penelitian baru ini sebenarnya bertolak belakang dengan studi sebelumnya yang menemukan sering mencukur rambut kemaluan meningkat risiko beberapa penyakit IMS. Akan tetapi, studi sebelumnya hanya mengandalkan laporan diagnosis sendiri, belum berdasarkan hasil pengujian laboratorium. Peneliti juga tidak memasukkan frekuensi seksual yang dijalani partisipan.

Sumber : CNNINDONESIA.COM

 Daftar Sekarang

Posting Komentar

0 Komentar

Infomasi Penting : SITUS REKOMENDASI DARI KAMI SAAT INI ADALAH JPOKER99.COM dan JBANDAR.COM, MIN DEPO RENDAH WINRATE MANTAP, SILAKAN DI GAS BOSKU