Indonesia, Kesehatan - Sedot lemak jadi salah satu prosedur yang dipakai untuk menghilangkan lemak di area tubuh. Meski terbilang aman, sedot lemak juga menimbulkan beberapa efek samping yang tak bisa disepelekan.
Sedot lemak atau liposuction merupakan pembedahan yang menggunakan teknik hisap untuk menghilangkan lemak dari daerah-daerah tertentu pada tubuh. Diet dan olahraga umumnya sulit mengikis lemak di area perut, lengan atas, bokong, betis dan pergelangan kaki, dada, pinggul, paha, serta dagu.
Namun, prosedur operasi ini tak hadir tanpa risiko. Berikut beberapa efek samping yang perlu Anda ketahui.
Kulit adalah organ tubuh yang lentur. Kelenturan membuat prosedur lemak menimbulkan kontur kulit yang tidak merata dan terlihat bergelombang.
Mengutip situs kesehatan Mayo Clinic, hal tersebut terjadi karena pembuangan lemak yang tidak merata. Elastisitas kulit yang buruk juga bisa menjadi penyebabnya.
Efek sedot lemak seperti ini kemungkinan terjadi secara permanen.
Seroma atau kantung cairan di bawah kulit umumnya muncul pascaoperasi. Penampakannya mirip dengan kulit yang melepuh dan terasa sakit.
Kantung cairan ini bersifat sementara dan dapat dihilangkan dengan metode tusuk jarum.
Efek samping sedot lemak yang cukup menakutkan adalah emboli lemak. Emboli merupakan kondisi benda asing seperti gumpalan darah, gelembung gas, atau gumpalan lemak yang tersangkut dalam pembuluh darah hingga menyumbat aliran darah.
Kondisi demikian dapat mengancam nyawa sehingga harus segara dilarikan ke rumah sakit.
Meski operasi telah dilakukan sesuai prosedur, infeksi pada luka akan tetap muncul. Umumnya, infeksi disebabkan oleh bakteri.
Gejala infeksi pascaoperasi umumnya berupa ruam merah, demam, luka terasa panas, proses penyembuhan lama, muncul nanah, dan luka menimbulkan bau.
Efek sedot lemak yang lebih parah daripada emboli lemak adalah komplikasi anestesi. Hal ini terjadi jika yang digunakan adalah anastesi lidocaine yang dicampur dengan cairan infus.
Mengutip Hello Sehat, lidocaine dapat menurunkan detak jantung sehingga tak bisa memasok darah ke seluruh tubuh. Selain itu, suntikan cairan dalam jumlah banyak dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru. Meski sangat jarang terjadi, kondisi ini dapat menyebabkan kematian.
0 Komentar