Indonesia, Gaya Hidup - Pemakaian sunscreen merupakan salah satu solusi menjaga kulit terhindar dari paparan sinar UV yang berbahaya. Namun, di sisi lain, pemakaian sunscreen atau tabir surya dapat menghambat produksi vitamin D. Alhasil, tubuh dapat kekurangan vitamin D.
Ahli dermatologi, Henry W Lim menjelaskan, pemakaian tabir surya yang terlalu tebal dapat menghalangi sinar matahari.
"Secara efektif [pemakaian tabir surya] dapat menghalangi sinar matahari dan menyebabkan kurangnya sintetis vitamin D pada kulit," kata Lim,
Lapisan sunscreen yang tebal didefinisikan kira-kira sekitar 1 ons untuk seluruh tubuh.
Menurut Lim, rata-rata orang mengaplikasikan tabir surya lebih tipis daripada ukuran tersebut. Belum lagi, SPF dalam sunscreen sebenarnya lebih rendah dari pada yang dicantumkan pada label.
"Kebanyakan orang memakai sunscreen lebih tipis dan SPF yang digunakan sebenarnya lebih rendah daripada yang ada di label," ucap Lim yang pernah menjabat sebagai Presiden American Academy of Dermatology.
Lim menjelaskan, vitamin D dapat diproduksi oleh tubuh saat terkena sinar UVB dari matahari. Kebutuhan vitamin D akan tercukupi jika 15-20 persen permukaan tubuh seseorang terpapar sinar matahari langsung selama 15-20 menit dalam dua hingga tiga kali per minggu.
Agar tubuh tetap aman dari sinar matahari yang dapat menyebabkan kanker kulit, Lim menyarankan agar tetap memakai sunscreen dengan pengaplikasian yang tidak terlalu tebal.
Agar tubuh tidak kekurangan vitamin D, paparan sinar matahari langsung bisa didapatkan di pagi hari saat matahari belum terik. Tambahan vitamin D juga bisa didapatkan dengan mengonsumsi suplemen.
Sumber : CNNINDONESIA
0 Komentar