Indonesia, Kuliner - Korea Selatan menjadi salah satu 'surga' bagi mereka yang doyan makan. Deretan kuliner berlomba-lomba memanjakan lidah para pelancong yang bertandang.
Selama ini, banyak orang terfokus pada kelezatan kuliner-kuliner yang dijajakan di seantero Seoul. Padahal, tak hanya Seoul, Busan juga jadi salah satu destinasi favorit di Negeri Ginseng, termasuk bagi para pecinta kuliner.
Busan merupakan kota kedua terbesar di Korsel setelah Seoul. Terletak di antara laut dan gunung, Busan menyimpan ragam atraksi wisata dan kuliner yang menakjubkan.
Berikut ragam kuliner yang patut Anda coba saat bertandang ke Busan.
Odeng sebenarnya bisa ditemukan di banyak kota di Korsel. Hanya saja, odeng yang ada di Busan disebar ke seluruh Korea.
Odeng buatan Busan terasa lebih ringan jika dibandingkan dengan yang ditemukan di Seoul. Tak heran jika banyak penjaja odeng di Busan yang menyediakan kecap asin dalam botol sebagai penambah rasa.
Bila haus, pembeli bisa langsung mengambil kuah rebusan odeng langsung dari tempat memasaknya secara cuma-cuma.
Odeng bisa ditemukan di banyak tempat di seantero Busan. Satu tusuk odeng umumnya dihargai KRW1-2 ribu atau sekitar Rp12 ribu.
2. Bulgogi
Banyak cara menikmati daging di Korsel. Mulai dari barbeku hingga dimasak bersama sayur dalam wadah berukuran besar.
Restoran Kongbul menjadi pilihan tepat jika Anda ingin menikmati daging dalam porsi besar. Pengunjung bisa memilih jenis daging yang ingin dimakan mulai dari ayam, sapi, babi, dan gurita.
Pengunjung juga bisa memilih topping seperti keju, mi, jagung, tahu, sosis, dan banyak jenis lainnya. Kuah sup, kimchi, serta asinan lobak juga bisa didapat secara cuma-cuma.
Hanya saja, Anda harus siap merasa 'super-kenyang' saat mencicipi bulgogi di Kongbul. Satu porsi besar bulgogi hanya boleh dinikmati oleh satu orang dengan harga sekitar KRW15 ribu atau sekitar 180 ribu.
3. Ggom Jangeo
Pecinta seafood tak boleh melewatkan Jagalchi Market apabila berkunjung ke Busan. Ggon jangeo atau grilled eel menjadi salah satu makanan yang wajib dicoba di pasar tersebut.
Begitu duduk, penjual umumnya hanya akan menanyakan porsi yang diinginkan. Di atas meja makan, tersedia sebuah kompor kecil untuk membakar belut tersebut.
Belut umumnya dibungkus dengan daun. Kecap asin dan potongan cabai juga turut disajikan di atas meja sebagai penambah rasa.
Ggom jangeo umumnya dijual bersamaan dengan soju. Satu porsi ggom jangeo di Jagalchi Market dijual sekitar KRW15 ribu atau sekitar Rp180 ribu.
4. Bibim guksu
Bibim guksu merupakan mi pedas khas Korea yang bisa ditemukan di banyak rumah makan pinggir jalan.
Jika biasanya mi disajikan dalam kondisi hangat, bibim guksu dinikmati dalam kondisi dingin. Saus dingin yang menemaninya terbuat dari cabai, cuka beras, kecap asin, dan biji wijen.
Hadir dengan warna merah, bibik guksu disajikan dengan irisan sayuran, kimchi, dan telur rebus di atasnya. Bibim guksu semakin nikmat saat dinikmati bersama dengan acar lobak.
Satu porsi bibim guksu disajikan dalam mangkuk besar dengan porsi jumbo. Satu mangkuk dibanderol seharga KRW5 ribu atau sekitar Rp60 ribu.
Jika bosan dengan seafood, ayam bisa menjadi pilihan lain saat berkunjung ke Busan. Salah satunya adalah steamed chicken.
Two Guy Steamed Chicken (Dunamja Jjimdak) menjadi salah satu restoran yang menawarkan steamed chicken dengan rasa yang luar biasa.
Restoran ini menyajikan ayam porsi besar yang dimasak dengan saus kecap atau cabai, kentang, ubi, kue beras, serta mi gelas. Pembeli bisa menambahkan keju sebagai topping. Steamed chicken disajikan tanpa nasi.
Kisaran harga steamed chicken di restoran ini berada pada KRW19-25 ribu atau sekitar Rp300 ribu.
Sumber : CNNINDONESIA
0 Komentar